Setiap peringatan Maulid Nabi tiba yaitu tanggal 12 Robiul Awwal, di
sejumlah daerah biasanya akan diadakan acara-acara untuk memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW ini. Begitupun di Daerah Istimewa Yogyakarta.,
di sana terdapat sebuah acara peringatan Maulid nabi yang disebut dengan
Grebeg Maulud.
Grebeg Maulud ini merupakan puncak peringatan Maulid Nabi dengan
diadakan sebuah upacara adat. Pada esok pagi harinya, perangkat gamelan
Kyai Guntur Madu dan Kyai Nogowilogo akan dimasukkan kembali ke dalam
Keraton Yogyakarta. Hal ini disebut dengan istilah “Bendhol Songsong”.
Dalam upacara ini, iringan gunungan akan dibawa ke Masjid Agung lalu
akan dilakukan doa serta upacara persembahan kepada Allah SWT. Sebagian
dari gunungan ini akan dibagikan kepada masyarakat umum dengan cara
diperebutkan. Dalam perebutan ini, semua warga yang menghadiri upacara
akan saling berebut bagian-bagian yang ada dalam gunungan.
Bagian-bagian gunungan ini dipercaya akan menjadi berkah yang bisa
mewujudkan doa atau keinginannya. Selain Grebeg Maulud, ada juga Grebeg
Syawal yang dilakukan setiap tanggal 1 bulan Syawal. Tradisi ini
dilakukan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dengan berhasilnya
masyarakat melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Satu lagi
adalah Grebeg Besar yang diadakan setiap tanggal 10 bulan Besar. Grebeg
ini berkaitan dengan adanya hari raya Idul Adha atau Qurban.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Budaya Yogyakarta – Grebeg Maulud di Yogyakarta "
Posting Komentar