Selain memiliki keindahan alam, Bali juga memiliki kekayaan budaya yang
luar biasa. Salah satu budaya di Bali yang unik adalah tradisi Perang Pandan.
Tradisi ini diadakan setiap tahun di desa Tenganan, Karangasem. Tradisi
ini disebut juga dengan istilah Mekare-kare. Dalam tradisi ini, para
pemuda akan mengenakan pakaian adat Bali dan bertelanjang dada. Tradisi
ini dimulai dengan acara keliling desa untuk meminta perlindungan serta
keselamatan dalam menjalankan tradisi ini.
Alat yang paling utama dalam tradisi Perang Pandan yaitu tameng atau
perisai. Tameng ini biasanya dbuat dari rotan atau bambu serta daun
pandan. Tradisi Perang Pandan ni dilakukan oleh sepasang pemuda.
Sepasang pemuda ini akan menjadi lawan dan bertanding dengan cara
mencambukkan daun pandan pada tubuh lawannya.
Dalam pertandingan ini ada juga seseorang sebagai wasit untuk memimpin
jalannya pertandingan tersebut.
Pertandingan ini akan berakhir jika salah satu pesertanya menyerah atau
memang sudah dirasa cukup oleh wasit. Karena daun pandan yang digunakan
masih berduri sehingga para peserta akan mengucurkan darah. Jika acara
sudah selesai, ia akan diobati dengan ramuan tradisional. Ramuan
tersebut terdiri atas parutan kunyit dan minyak kelapa. Jika acara sudah
selesai, semua masyarakat dan peserta akan menyantap makanan yang sudah
disediakan bersama. Nah, di sinilah terlihat kekeluargaan dan
kebersamaan yang sangat erat dan kental.
0 Response to "Budaya Bali – Tradisi Perang Pandan "
Posting Komentar