Ini dia informasi mengenai Arumba. Arumba merupkan satu istilah atau nama grup musik yang menggunakan alat musik yang terbuat dari bambu, dan berkembang menjadi sebuah musikal dan jenis musik tersendiri. Sehingga istilah arumba terkenal dengan alat musik, dan alunan musik yang khas. Biasanya musik ini dimainkan oleh sekelompok anak-anak muda yang sedang bertugas ronda malam.
Desa Margoyoso Kec.Salaman Kab.Magelang merupakan daerah yang menjadi Asal mula lahirnya alat musik ini, sekarang musik ini dikembangkan ke desa-desa sekitarnya, seperti Desa Jamblang-Kaliabu, dengan gigihnya di daerah tersebt mendalami jenis musik tersebut. musik ini biasa dimainkan oleh beberapa orang pemain, yani sekitar kurang-lebih 10 orang. selain untuk kegiatan ronda malam, musik ini biasa dimainkan pada acara hajatan seperti pernikahan, sunatan,ulang tahun,dan lain-lain.
Susunan ensemble gambang yang umum saat ini adalah :
- Angklung solo, yaitu satu set angklung (biasanya 31 buah) yang tergantung pada palang. Angklung ini dimainkan oleh satu orang saja, sehingga pada satu saat, hanya dua angklung yang bisa digetarkan. seiring dengan berkembangnya inovasi baru, saat ini angklung solo mulai digantikan dengan angklung toel.
- Gambang Melodi, yakni gambang yang membunyikan melodi lagu (saling mengisi suara dengan angklung), dimainkan oleh satu orang dengan dua pemukul
- Gambang pengiring: adalah gambang yang bertugas menghasilkan suara akord. Gambang ini dimainkan oleh seorang pemain dengan 4 pemukul.
- Bass lodong, terdiri atas beberapa tabung bambu besar yang dipukul untuk memberi nuansa nada rendah.
- Gendang, adalah alat musik pukul yang digunakan sebagai pembawa irama.
Sejarah Arumba
Konon pada tahun 1964, Yoes Roesadi dan kawan-kawan membentuk grup musik yang secara khusus menambahkan angklung pada jajaran ensemble-nya. Ketika sedang naik truk untuk pentas ke Jakarta, mereka mendapat ide untuk menamai diri sebagai grup Aruba (Alunan Rumpun Bambu). Kemudian sekitar tahun 1968, Muhamad Burhan di Cirebon membentuk grup musik yang bertekad untuk sepenuhnya memainkan alat musik bambu. Mereka memakai alat musik lama (angklung, calung), dan juga berinovasi membuat alat musik baru (gambang, bass lodong). Ensemble ini kemudian mereka beri nama Arumba (Alunan Rumpun Bambu).
Sekitar tahun 1969, Grup Musik Aruba juga mengubah nama menjadi Arumba, sehingga timbul sedikit perselisihan istilah arumba tersebut. Dengan berjalannya waktu, istilah Arumba akhirnya melekat sebagai ensemble musik bambu asal Jawa Barat.
Itulah sedikit informasi tentang Arumba (Alunan Rumpun Bambu) yang ada di kawasan nusantara, semoga musik ini semakin populer dan terus berkembang menjadi sebuah alunan musik yang indah dan menawa. Jaga dan lestarikan hasil kreasi bangsa kita
0 Response to "Musik Tradisional Arumba "
Posting Komentar